Undang-undang perindustrian (HI)




HUKUM INDUSTRI
UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN


Pabrik yang memproduksi minuman keras (miras) jenis "Celebes dan Radja`s" ternyata tidak mengantongi izin usaha industri. "Hasil penyidikan dilakukan kepolisian, pabrik tersebut tidak memiliki izin usaha industri yang dikeluarkan instansi terkait’, kata Kapolda Sulut Brigjen Bekto Suprapto, kepada wartawan, Kamis di Manado terkait penanganan kasus tewasnya dua mahasiswa di Manado yang diduga akibat mengkonsumsi miras tersebut. Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sulut, AKBP Benny Bella mengatakan, hasil penyidikan kepolisian, kedua jenis miras tersebut mengandung metanol yang membahayakan bagi tubuh manusia.
Kedua jenis miras tersebut diproduksi PT Sumber Jaya Makmur, dan produk Radja`s merupakan minuman beralkohol golongan B dengan kadar 14,5% sementara Celebes minuman beralkohol golongan C dengan kadar 25,1%.  Dalam penanganan kasus ini, kepolisian telah menetapkan seorang tersangka yakni ML alias Maria yang merupakan pemilik pabrik miras jenis "Celebes dan Raja"s tersebut. Tersangka itu dapat diancam pasal 353 KUHP junto Undang-undang Kesehatan serta Undang-Undang Perdagangan.  Sebelumnya, dua mahasiswa salah sebuah perguruan tinggi di Manado, masing-masing AT alias Astri dan RS alias Rocky tewas diduga setelah mengkonsumsi miras tersebut di "Marcopolo kafe" dan "Java kafe". Selain itu terdapat dua orang lainnya mengalami gejala kebutaan serta delapan orang mengalami gangguan kesehatan seperti mual-mual dan pusing sehingga harus mendapatkan perawatan intensif dari dokter. 
Menurut UU RI No. 05 Tahun 1984 Bab V tentang Izin Usaha Industri Pasal 13 ayat 1 berbunyi, “Setiap pendirian perusahaan industri baru maupun setiap perluasannya wajib memperoleh Izin Usaha Industri”. PT. Sumber Jaya Makmur tersebut jelas telah melanggar undang-undang perindustrian. Sanksi terhadap pelanggaran oleh perusahaan tersebut sebagaimana tertulis dalam UU RI No. 05 Tahun 1984 pasal 24 ayat 1, yaitu Barang siapa dengan sengaja melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) dan Pasal 14 ayat (1) dipidana penjara selama-lamanya 5 (lima) tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan hukuman tambahan pencabutan Izin Usaha Industrinya.

Analisa
Menurut saya PT Sumber Jaya Makmur bukan hanya bersalah karena tidak mengantongi Surat Izin Usaha, tetapi juga bersalah karena telah memproduksi minuman berakohol. Jika dipandang dari sudut budaya dan adat istiadatnya, rakyat bangsa Indonesia tidak membutuhkan minuman berakohol karena secara garis geografis bangsa Indonesia tidak memiliki musim dingin seperti Negara-negara barat di luar sana yang membutuhkan minuman miras untuk menghangatkan tubuh mereka. Dan di UU perindustrian yang ada di Indonesia pemerintah tidak mengeluarkan pasal mengenai di izinkan untuk memproduksi minuman keras. Oleh sebab itu PT Sumber Jaya Makmur banyak melakukan pelanggaran perundang undangan dan perlu di berikan sanksi sesuai yang berlaku.

Sumber:


1 komentar:

  1. Merkur & Ferencia: Merkur & Ferencia Merkur
    Merkur & Ferencia merkur - ventureberg.com/ Merkur & Ferencia Merkur in 출장안마 Solingen, Germany - 토토 Merkur - https://octcasino.com/ Merkur Merkur - MERKUR https://febcasino.com/review/merit-casino/ - Merkur & Ferencia Merkur

    BalasHapus